Bahan Penyegar
Bahan Penyegar merupakan sebutan
bagi bahan yang memiliki kandungan alkaloid yang mampu memberikan
stimuli berupa peningkatan kerja jantung bagi pemakainya. Selain ditinjau dari
komponen aktifnya, bahan penyegar juga memiliki ciri khas tersendiri. Bahan penyegar
biasanya selalu memiliki aroma, bau dan rasa yang khas dari tiap-tiap
komoditasnya.
kopi, teh, coklat, dan tembakau
adalah bahan penyegar populer dan merupakan komoditas unggulan yang di produksi
di perkebunan di seluruh indonesia, namun sayang komoditas tersebut kebanyakan
di olah setengah jadi dan langsung di ekspor. Berikut profil, manfaat dan
proses pengolahan dari masing2 komoditas :
- Kopi
- Profil Komoditas
Tumbuhan
kopi (Coffea sp.) termasuk familia Rubiaceae. Tanaman kopi termasuk tumbuhan
tropik yang sangat mampu melakukan penyesuaian2 dengan keadaan kawasan.
Walaupun tumbuhan tropik, tanamannya tidak menghendaki suhu tinggi dan
memerlukan tumbuhan naungan. Suhu di atas 35 °C dan sebaliknya suhu dingin/beku
(frost) dapat merusak panen bahkan mematikan tanaman kopi. Tanaman kopi
menghendaki suhu berkisar 15-30 °C. Berikut adalah klasifikasi dari
tanaman kopi :
Divisi: Spermatophyta
Anak divisi: Angiosperma
Kelas : Dicotyledoneae
Anak kelas: Dicotyledonae
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga : Coffea
Kopi
mengandung komponen kimia yang kompleks. Karbohidrat pada biji kopi sekitar 50
– 60%, sedangkan yang bersifat larut dalam air sebanyak 40%. Karbohidrat tidak
menimbulkan “flavor” yang spesifik, tetapi diduga erat hubungannya dengan
senyawa-senyawa lain seperti lemak dan protein. Struktur kimia yang terpenting
tedapat didalam kopi adalah caffein dan caffeol. Caffein yang menstimuli kerja
saraf, caffeol memberikan flavor dan aroma yang baik.
- Manfaat
Kopi
biasanya dimanfaatkan sebagai bahan minuman yang memiliki aroma harum, rasa
khas dan berkhasiat untuk menyegarkan badan. kandungan caffein yang ada pada
kopi mampu meningkatkan kinerja jantung sehingga memberikan kesan semangat.
oleh karena itu tidak sedikit orang yang memanfaatkan kopi sebagai
"obat" anti ngantuk.
- Pengolahan
Pembuatan
kopi beras dibedakan menjadi 2 (dua) macam metode, yaitu metode kering (Dry
Processing Method) dan metode basah (Wet Processing Method). Perbedaan dari dua
metode ini adalah pada metode basah terdapat tahapan pulping (pemisahan pulp
dari biji) dan fermentasi buah kopi sebelum dikeringkan. Dalam pengeringan biji
kopi menjadi kopi beras digunakan suhu sekitar 85-100* C dan tidak lebih dari
100* C karena dikhawatirkan tingkat kekeringan biji yang tidak merata. kopi
beras inilah yang kemudian dijual dipasaran ekspor. Setelah difermentasi dan
dikeringkan barulah kopi ini di roasting atau di sangrai untuk dapat
mengeluarkan aromanya. proses penyangraian ini dilakukan pada suhu 200* C. hal
yang paling disayangkan adalah kembalinya kopi beras yang kita jual dalam
bentuk kopi olahan seperti yang di jual di star*uck coffee dan harganya berubah
menjadi selangit.
- Gambar
- Teh
- Profil Komoditas
Teh
(Camellia sinensis) merupakan jenis tanaman yang tumbuh baik di dataran tinggi.
bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari tanaman teh adalah bagian daunya.
Berikut ini adalah klasifikasi tanaman teh :
Divisi:
Spermatophyta
Anak
divisi: Angiosperma
Kelas
: Dicotyledoneae
Anak
kelas: Dicotyledonae
Bangsa
: Guttiferales
Suku
: Theaceae
Marga
: Camellia sinensis
Senyawa
utama yang dikandung daun teh adalah katekin, yaitu suatu zat mirip tanin
terkondensasi disebut juga polifenol karena banyaknya gugus fungsi hidroksil
yang dimilikinya. Teh mengandung alkaloid kafein yang bersama-sama dengan
polifenol teh akan membentuk rasa yang menyegarkan.
- Manfaat
Ada
banyak zat yang memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan
tubuh. Manfaat teh antara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel
yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah
penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi
darah. Maka, tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya
manfaat.
- Pengolahan
Pada
prinsipsinya ada tiga jenis teh yang beredar di pasaran, yaitu: teh hijau
(green tea), teh hitam (black tea), dan teh olong (oolong tea).
Teh
hijau adalah teh yang berasal dari pucuk daun teh yang sebelumnya berasal dari
pucuk daun teh yang mengalami pemanasan dengan uap air untuk me-nonaktifkan
enzim oksidase dan fenolase sehingga oksidasi enzimatis terhadap kateki dapat
dicegah.
Teh
hitam terbuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan layu sebelum digulung,
kemudian daun-daun tersebut dibiarkan selama beberapa jam sebelum dipanaskan
dan dikeringkan . Selama itu, enzim yang terdapat dalam daun teh mengkatalis
reaksi oksidasi senyawa-senyawa yang ada di dalam teh sehingga menghasilkan
perubahan warna, rasa, dan aroma. Teh hitam disebut teh fermentasi, meskipun
sesungguhnya sebagian besar disebabkan oleh proses oksidasi. Sebagian besar
(98%) pasaran teh di dunia terdiri atas teh hitam. Teh hitam sendiri
berdasarkan pegolahannya dibedakan atas dua jenis, yaitu Orthodoks dan CTC
(Crush, Tear, dan Curl).
Teh
olong merupakan teh yang hanya sebagian terfermentasi. Teh olong dihasilkan
melalui proses pemanasan yang dilakukan melalui proses pemanasan segera setelah
proses rolling/penggulungan daun, dengan tujuan untuk segera menghentikan
proses fermentasi.
Gambar
Coklat/Kakao
- Profil Komoditas
kakao
(Theobroma cacao) atau sering disebut dengan tanaman coklat dibagi menjadi tiga
kelompok besar, yaitu criollo, forastero, dan trinitario. Kakao itu merupakan tanaman yang menghasilkan buah yang bisa dimanfaaatkan untuk pembuatan coklat, sedangkan Kokoa merupakan buah kakao yan telah diambil bijinya dan dibersihkan dari kulit buah atau pulp dari buah tersebut, Coklat merupakan produk olahan dari baji kakao. Kakao jenis forastero
memiliki bentuk biji yang lonjong, pipih, dan keping bijinya berwarna ungu
gelap. Permukaan kulit buahnya relatif halus karena alur-alurnya dangkal. Kulit
buah ini tipis tetapi keras (liat). Pertumbuhan tanamannya cepat, daya hasilnya
tinggi, dan relatif tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit. Untuk
kakao criollo pertumbuhannya kurang kuat, daya hasil lebih rendah daripada
forastero, relatif gampang terserang hama dan penyakit. Permukaan kulit buah
criollo kasar, berbenjol-benjol, dan alur-alurnya jelas. Kulit ini tebal tetapi
lunak sehingga mudah dipecah. Kadar lemak dalam biji lebih rendah daripada
forastero tetapi ukuran bijinya besar, bentuknya bulat, dan memberikan cita
rasa khas yang baik. Dalam tata niaga kakao criollo termasuk kelompok kakao
mulia (fine-flavoured), sementara itu kakao forastero termasuk ke kelompok
kakao lindak (bulk). komponen aktif dalam coklat adalah theobromin sebagai
komponen alkaloid yang berfungsi sebagai stimuli. Berikut ini adalah
klasifikasi dari tanaman coklat atau kakao :
Divisi:
Spermatophyta
Anak
divisi: Angiosperma
Kelas
: Dicotyledoneae
Anak
kelas: Dialypetalae
Bangsa
: Malvales
Suku
: Sterculiaceae
Marga
: Theobroma
Jenis
: Theobroma cacao L.
- Manfaat
Kakao
atau coklat dapat diolah menjadi bubuk kakao sebagai bahan baku pembuatan kue,
permen, wheat, pengoles roti, makanan kecil lainnya: nata de cacao sebagai
minuman/makanan penyegar serta lemak kakao yang dipakai sebagai bahan pembuatan
kosmetik. Namun Indonesia masih menjualnya ke luar negeri dalam bentuk biji
yang masih belum di olah.
- Pengolahan
Proses
pengolahan biji kakao pada dasarnya sangat sederhana, masyarakat awam biasanya
melakukan fermentasi dengan metode penumpukan dengan menggunakan bambu dan daun
pisang. setelah itu biji coklat dicuci dan dijemur di atas lantai jemur agar
biji coklat kering dan tidak mudah terserang mikroba.
Gambar
Komentar
Posting Komentar